Makna Perjuangan pada Lirik Nasyid 90 Langkah Karya Santri Gontor
Analisis Semiotika
Kata Kunci:
Lirik Nasyid, Makna Perjuangan, Semiotika, 90 LangkahAbstrak
Artikel ini mengkaji makna perjuangan santri pada lirik nasyid 90 Langkah karya santri Gontor melalui analisis semiotika Roland Barthes. Adapun makna yang diungkapkan adalah makna denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif, yaitu teknik pengumpulan data dengan bentuk analisis dan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumen, yaitu dengan cara penelusuran data-data dari berbagai sumber yang diperlukan, dan studi observasi, yaitu teknik dengan mengamati objek yang akan diteliti. Hasil kajian semiotika terhadap lirik nasyid 90 Langkah menemukan: makna denotasi dari lirik nasyid 90 Langkah merefleksikan perjuangan santri dalam mencari ilmu di pondok pesantren; sementara makna konotasi liriknya adalah sesuai dengan penuturan penulis yang menjelaskan bahwa pondok pesantren yang sudah berdiri 90 tahun ini bisa menjadikan santrinya khalifah muda yang terdapat sifat perjuangan, keikhlasan, kesederhanaan dan juga keteguhan dalam dirinya. Sedangkan makna mitos yang terdapat pada lirik nasyid ini yaitu penulis lagu yang ingin mengatakan bahwa pesantren itu tempatnya menciptakan jiwa yang suci, khalifah muda yang akan berguna bagi dunia.
Unduhan
Referensi
Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemdikbidristek. (2016). Generasi. Diambil 12 Desember 2022, dari KBBI Onlie website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Generasi.
Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. HUMANIKA, 21(1), 33–54. doi: 10.21831/hum.v21i1.38075.
Fiske, J. (1993). Introduction to Communication Studies (2nd ed.). Canadian Journal of Communication, 18(1). doi: 10.22230/cjc.1993v18n1a730.
Fiske, J. (2010). Introduction to Communication Studies (3rd ed.). London: Taylor & Francis e-Library.
Hidayat, R. (2014). Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu “Laskar Pelangi” Karya Nidji. eJournal Ilmu Komunikasi, 2(1), 243–258.
Kusumawati, H. S., Rahayu, N. T., & Fitriana, D. (2019). Analisis Semiotika Model Roland Barthes Pada Makna Lagu “Rembulan” Karya Ipha Hadi Sasono. KLITIKA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 105–116. doi: 10.32585/klitika.v1i2.476.
Nathaniel, A., & Sannie, A. W. (2018). Analisis Semiotika Makna Kesendirian Pada Lirik Lagu “Ruang Sendiri” Karya Tulus. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 19(2), 107–117. doi: 10.19184/semiotika.v19i2.10447.
Pimay, A., & Savitri, F. M. (2021). Dinamika Dakwah Islam di Era Modern. Jurnal Ilmu Dakwah, 41(1), 43–55. doi: 10.21580/jid.v41.1.7847.
Rustandi, A., Triandy, R., & Harmaen, D. (2020). Analisis Semiotika Makna Kerinduan Pada Lirik Lagu “Hanya Rindu” Karya Andmesh Kamaleng. Jurnal Metabahasa, 2(2), 64–71.
Satria, E., & Mohamed, R. (2017). Analisis terhadap Peranan Nasyid dalam Dakwah. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 16(2), 227–242. doi: 10.22373/jiif.v16i2.1329.
Sobur, A. (2009). Semiotika Komikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suherdiana, D. (2008). Konsep Dasar Semiotika dalam Komunikasi Massa menurut Charles Sanders Pierce. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 4(12), 371–407. doi: 10.15575/idajhs.v4i12.399.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
##category.category##
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Asep Ridwan Fauzi, Dadan Rusmana

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang artikelnya diterbitkan oleh jurnal DIALEKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Matematika menyatakan setuju dengan pernyataan berikut ini:
- Hak cipta artikel dipegang oleh penulis.
- Penulis memberikan hak kepada jurnal DIALEKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Matematika sebagai pihak pertama yang menerbitkan artikel dengan menerapkan lisensi berdasarkan Creative Commons Attribution License.
- Artikel, termasuk dokumen penelitian, yang diterbitkan didistribusikan dengan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis diperbolehkan dan disarankan untuk mengunggah artikel secara online (misal: pada repositori institusi atau pada website pribadi) sebagai langkah untuk meningkatkan keterbacaan dan diseminasi serta untuk meningkatkan peluang artikel disitasi.




